analyticstracking.php

bisnis online

Tuesday 29 April 2014

Biografi Jokowi

Joko Widodo lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi adalah pengusaha mebel dan Beliau merupakan Walikota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota.
Ketika itu, dia dicalonkan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Tahun 2012 ini, Beliau bersama
dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama,
M.M. (Ahok) maju sebagai calon
gubernur dan wakil gubernur DKI
Jakarta.
Biodata Jokowi - Joko Widodo :
Nama Populer : Jokowi
Nama Lengkap : Ir. Joko Widodo
Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik : PDI Perjuangan
Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo
Anak: Gibran Rakabumi Raka,
Kahiyang Ayu, Kaesang Pangerap
Agama : Islam - Hobby : Penikmat
musik rock
Riwayat Pendidikan :
- SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1
Solo, SMAN 6 Solo
- Almamater : Fakultas Kehutanan
UGM Yogyakarta lulusan 1985
Pekerjaan : Pengusaha, Eksportir
Mebel, Walikota Solo 2005-2010 dan
2010-2015
Gubernur baru DKI Jakarta Joko
Widodo memiliki kisah masa kecil
yang unik. Jokowi kecil sempat
merasakan pahitnya kehidupan saat
rumahnya tergusur. Masa kecil
Jokowi diwarnai canda dan tawa,
dengan sesekali diselingi tangisan.
Rumah petak sekaligus tempat usaha
kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor,
digusur dan dijadikan pusat jasa
travel. Sang bunda menuturkan bahwa
Jokowi kecil adalah sosok pendiam,
namun pandai bergaul. Banyak yang
mengenal Jokowi sebagai orang yang
selalu mengalah, untuk menghindari
pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi
Jokowi dari kedua orangtuanya yang
selalu mengajarkan makna ikhlas dan
bertanggung jawab.
Berbeda dengan anak-anak
kebanyakan, Jokowi selalu berjalan
kaki menuju sekolahnya, disaat yang
lain memamerkan sepeda ontel
terbaru. Menurut Jokowi kala itu,
sekolah tidak terlalu jauh dari rumah,
sehingga berjalan kaki pun tidak
menjadi masalah. Bakti kepada
orangtua ditunjukkan Jokowi tak
hanya lewat sikap, namun juga
sejumlah prestasi. Saat menjadi
Walikota Solo hingga menjadi
Gubernur DKI Jakarta, orang-orang
yang mengenalnya tidak pernah
menyangka perjalanan hidup Joko
kecil. Sosok jokowi sangat dicintai
rakyatnya. Dukungan warga Solo tak
pupus, termasuk saat Jokowi maju
menjadi Gubernur DKI Jakarta. Anak
tukang kayu itu pun, kini menjadi
orang nomor satu di DKI Jakarta.
Jokowi kecil adalah anak seorang
"tukang kayu". Setelah Beliau lulus
dari SMA, kemudian melanjutkan
kuliah di Fakultas Kehutanan
Universitas Gajah Mada . Setelah lulus
kuliah tahun 1985, dirinya merantau
ke Aceh dan bekerja di salah satu
BUMN. Kemudian ia kembali ke Solo
dan bekerja di Perusahaan yang
bergerak di bidang perkayuan, CV.
Roda Jati. Setelah merasa cukup,
pada tahun 1998, dirinya berhenti
bekerja di CV tersebut dan memulai
berbisnis sendiri bermodal dari
pengalaman yang pernah ia miliki.
Dengan kerja keras, ketekunan dan
keuletan, akhirnya Jokowi berhasil
mengembangkan bisnisnya dan
menjadi seorang eksportir mebel.
Jokowi meraih gelar insinyur dari
Fakultas Kehutanan UGM pada tahun
1985. Ketika mencalonkan diri sebagai
wali kota, banyak yang meragukan
kemampuan pria yang berprofesi
sebagai pedagang mebel rumah dan
taman ini bahkan hingga saat ia
terpilih. Pada tahun 2005, Pak Jokowi
memutuskan untuk mencalonkan diri
sebagai Walikota Solo dengan partai
politik PDI Perjuangan sebagai
kendaraan politiknya. Akhirnya Beliau
pun terpilih menjadi Walikota Solo.
Selama kepemimpinannya, Solo
banyak mengalami kemajuan. Setahun
setelah ia memimpin, banyak
gebrakan progresif dilakukan olehnya.
Ia banyak mengambil contoh
pengembangan kota-kota di Eropa
yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo
mengalami perubahan yang pesat.
Branding untuk kota Solo dilakukan
dengan menyetujui slogan Kota Solo
yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Langkah yang dilakukannya cukup
progresif untuk ukuran kota-kota di
Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada
investor untuk mau memikirkan
kepentingan publik, melakukan
komunikasi langsung rutin dan
terbuka (disiarkan oleh televisi lokal)
dengan masyarakat. Taman
Balekambang, yang terlantar
semenjak ditinggalkan oleh
pengelolanya, dijadikannya taman.
Jokowi juga tak segan menampik
investor yang tidak setuju dengan
prinsip kepemimpinannya.
Sebagai tindak lanjut branding ia
mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks BentengVastenburg yang terancam digusur
untuk dijadikan pusat bisnis dan
perbelanjaan. FMD pada tahun 2008
diselenggarakan di komplek Istana
Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo,
Joko Widodo terpilih menjadi salah
satu dari "10 Tokoh 2008"
Sikap rendah hati Walikota solo ini
tidaklah dibuat-buat. Bagi Masyarakat
Solo, Jokowi adalah sosok pemimpin
yang sangat peduli dengan kehidupan
mereka. Di lorong pasar dan jalan-
jalan di Kota Solo, Pak Jokowi sering
sekali mengobrol dan mendengarkan
keluh kesah rakyat tanpa jarak. Ada
satu fakta yang sangat mengejutkan,
Jokowi belum pernah mengambil
gajinya selama menjabat sebagai
seorang Walikota dan Mobil yang ia
pakai sebagai mobil dinas saat ini
hanyalah "warisan" mobil dinas
pendahulunya yaitu Bapak Slamet
Suryanto.
Pada pemilihan Walikota 2010-2015,
Pak Jokowi berhasil meraih 90%
suara dari total pemilih. Sungguh
fantastis seorang pemimpin yang
benar-benar dicintai masyarakatnya.
Mobil Esemka, beliau lah salah satu
orang yang berani memakai dan
mempeloporinya. Jokowi-pun
menyemangati murid-murid pembuat
mobil Esemka saat mobil ini tak lulus
uji emisi. Ia diminta oleh Jusuf Kalla
untuk mencalonkan diri sebagai
Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI
tahun 2012 dan berpasangan dengan
Basuki Tjahaja Purnama. Ia
mencalonkan diri sebagai Gubernur
DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun
2012 dan berpasangan dengan Basuki
Tjahaja Purnama.
Hitung cepat yang dilakukan
sejumlah lembaga survei pada hari
pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari
setelah itu mengunggulkan namanya
sebagai pemenang. Pasangan ini
diunggulkan memenangi pemilukada
DKI 2012. Dalam pilkada putaran
kedua hasil penghitungan cepat
Lembaga Survei Indonesia
menetapkan pasangan Jokowi-Ahok
sebagai pemenang dengan 53,81%.
Sementara rivalnya, Fauzi Bowo-
Nachrowi Ramli mendapat 46,19%.
Apabila hasil ini tidak berubah hingga
penetapan resmi KPUD DKI Jakarta,
Jokowi dipastikan menjabat gubernur
yang ke-17. Akhirnya pada 29
September 2012 KPUD DKI Jakarta
menetapkan pasangan Jokowi-Ahok
sebagai gubernur dan wakil gubernur
DKI yang baru untuk masa bakti
2012-2017 menggantikan Fauzi
Bowo-Prijanto.
"Orangnya ndeso kok luar biasa, bisa
menang di Jakarta," ucap Sutarti,
tetangga Jokowi.

No comments:

Post a Comment