analyticstracking.php

bisnis online

Tuesday 17 March 2020

Analisa Playinhmg Victim China pda Virus Corona?? Apakah Benar ?

*Analisa Keren dan Masuk Akal Sekali, mungkin ini lah yang terjadi. Demi keuntungan besar, tega menghalalkan segala cara*
(baca sampai selesai ya👇, untuk tambah wawasan)

*Analisa Strategi Playing Victim  China pada Virus Corona Wuhan Mulai Terbukti*

Januari akhir lalu mungkin saya sedikit  orang yang  mengatakan bahwa  Virus Corona Wuhan adalah ulah China sendiri dengan memainkan Strategi Playing Victim. 

https://web.facebook.com/adi.ketu.3/posts/10213634500971379

Melihat  perkembangan beberapa waktu terakhir alasannya justru lebih luas dari yang kuamati dan analisa terdahulu.

Dari hanya untuk mencegah  Bubble Economy China, mengurangi  tekanan negara dunia atas konflik yang terjadi di Hongkong, Taiwan dan Uyghur dan terutama meraih simpati , dukungan dan kepercayaan rakyat China terhadap pemerintahannya   , lebih jauh untuk mencitrakan diri sebagai pahlawan dunia sekaligus membalikan keadaan dengan  tiga cara

1.Mencitrakan diri lebih jauh sebagai pahlawan dunia  dengan memberikan  bantuan ke beberapa negara terdampak dan lembaga internasional WHO.
(bantuan ke negera terdampak tidak gratis pastinya, ada upaya ambil untung  juga di tengah bencana yang China buat  untuk dunia )

2.Menanamkan keragu raguan bahwa virus rekayasa biologi  Wuhan itu berasal dari China sendiri

3.Menyingkirkan pesaingnya yaitu AS, dengan memfitnah bahwa Virus Corona Wuhan ini perang biologi yang sengaja dimainkan AS.   

Memperhatikan  perkembangan  spin Coronavirus Wuhan, ternyata bangunan strategi playing victim mulai menampakan kejelasannya  .

Ketika dunia tengah berjuang melawan  Pandemic  Coronavirus Wuhan,  dampak dari virus baru yang berasal dari rekayasa biologi Laboratorium Wuhan,  maka  China menggambarkan dirinya sebagai negara yang sukses mengatasi penyakit ini . 
Saat penderita di China makin menurun ,  nampak  mulai muncul upaya China  meraih simpati internasional .   

Mengutip  kementerian luar negeri  China yang mengatakan, “ (China) akan menyumbangkan kekuatan dan kebijaksanaannya untuk mengamankan kemenangan akhir melawan pandemi dan membangun sebuah komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.” Beijing juga telah mengirim para ahli dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan ke negara-negara yang paling menderita akibat krisis, termasuk Italia dan Iran (walaupun tidak harus gratis). China juga telah memberikan kontribusi tambahan sekitar $ 20 juta kepada WHO dalam upaya memperkuat tanggapan global terhadap pandemi.

Upaya ini kemudian diaminkan oleh Keiji Fukuda, mantan penasihat khusus pandemi influenza kepada direktur jenderal WHO dan kepala Sekolah Kesehatan Masyarakat saat ini di Universitas Hong Kong, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan China Daily bahwa China dapat memainkan “ peran pendampingan untuk membrikan informasi kepada orang lain . "

Secara terpisah, Dr. Bruce Aylward dari WHO, yang memimpin misi pencarian fakta ke Wuhan untuk belajar dan melaporkan kembali tentang tindakan China, dn mengatakan "dunia  brutang sangat banyak kepada rakyat Wuhan." Dia bahkan menambahkan, "Jika  saya memiliki COVID-19 , saya ingin dirawat di China."

Di sisi lain China menolak tuduhan asal virus adalah Wuhan. Memfitnah AS dengan menyalahkan kemungkinan penyelundupan  virus oleh militer AS pada pertemuan 100 negara  di Wuhan Oktober 2019.

Mengingat keamanan China yang demikian ketat, baik melalui intel aktif di lapangan, penyadapan rahasia dari kedatangan hingga ke ruang tidur, email, CCTV, handphone apalagi terhadap orang luar di dalam pertemuan penting, mungkinkah tamu orang luar bisa melakukan kebodohan dengan sabotase langsung di dalam negeri China  sendiri ?

Mungkinkah  CIA atau dinas rahasia terkait AS sebodoh itu ? tutup saja semua dinas rahasia AS bila tidak mempertimbangkan kemungkinan kegagalan dengan melakukan  operasi  klandestein seperti itu yang berarti sangat memalukan dan berdampak luar biasa pada AS  bila gagal atau terungkap ? 

Bukankah malahan yang terkenal di seluruh dunia mempunyai  budaya mencuri  dan menyadap dan mengcopy untuk kemajuan diri adalah China  sendiri? (silakan lihat tulisan saya tentang China Copycat Culture )

Tuduhan  balik China untuk mengaburkan sumber wabah nampak tak masuk akal.    

Ke depan  China kemungkinan akan terus mengekspose cerita  besar besaran melalui berbagai saluran media bahwa China bertindak secara bertanggung jawab dengan ikut serta memainkan peran aktif , bahkan menjadi pemimpin, dalam tata kelola pandemi global ini, baik dalam upaya untuk mengaburkan upaya-upaya rahasianya  maupun membangun kembali reputasi dalam negeri dan internasionalnya.

Apakah ini juga akan berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi  China yang  jatuh (disengaja)  ? Pastinya China akan membanggakan diri kembali melalui pertumbuhan ekonomi yang pesat setelah masa kritis lewat di China . Ini dilakukan untuk  :

1.Melancarkan ambisi global jalan sutra China , dengan menimblkan persepsi  bahwa China adalah negara besar sahabat yang siap membantu dan bekerjasama  dengan negara dunia.

2.Menarik perhatian kalangan bisnis untuk berlomba berinvestasi di China yang ujungnya juga perusahaan perusahaan internasional  akan merugi karena disembelih  setelah tidak dibutuhkan uang dan teknologinya oleh China seperti selama ini terjadi. 

3.Menyingkirkan para pesaing globalnya terutama AS dan menuju Abad Kejayaan China 2045    

Akhirnya saya cuma bisa berharap akal sehat kita lebih baik diwujudkan dalam tindakan. China telah lakukan kejahatan kemanusiaan terhadap masyarakat dunia  maka yang harus dilakukan adalah negara terdampak harus  memberikan pelajaran  menuntut penutupan laboratorium biologi Wuhan , dan  ganti rugi melalui Mahkamah Internasional dan Arbitrase Internasional atas wabah yang dimulai China.

Sekian,
Adi Ketu

No comments:

Post a Comment