analyticstracking.php

Saturday, 12 July 2014

“ TEMAN SEJATI YANG DIBAWA MATI “


Sesungguhnya anak Adam saat
mengarungi kehidupan dunia ini
pasti memiliki keluarga yang
dipergaulinya dan harta yang
berada ditengah-tengahnya.
Tatkala ia meninggalkan dunia yang
fana ini, maka keluarganya yang
terdiri dari istrinya yang sangat
cantik jelita nan menpesona tidak
akan menginginkan hidup
bersamanya di alam baka saat
mengantarkannya masuk keliang
lahat , anak-anaknya yang begitu
sayang dan cinta kepadanya tidak
ingin menyusul ajal dan kematian
untuk menjadi teman setia dipusara
(kuburan) , kerabat-kerabat
terdekatnya hanya bisa
menangisinya tapi tidak melunasi
utangnya, dan harta yang diperoleh
sesama kehidupannya didunia
menjadi warisan orang-orang yang
ditinggalkannya.
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Ada tiga perkara yang mengiringi
mayat. Yang dua kembali,
sedangkan yang satu tetap tinggal
bersamanya. Mayat diiringi
keluarganya,hartanya, dan amalnya.
Keluarganya, hartanya dan amalnya.
Keuarga dan hartanya kembali .
sedangkan amalnya tetap
mengiringinya.” (HR.al-Bukhori dan
Muslim)
Siapa saja yang memiliki keluarga
dan harta yang melalaikannya dari
emngingat Allah Swt, sungguh ia
termasuk orang-orang yang merugi.
Allah Swt, Berfirman:
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗُﻠْﻬِﻜُﻢْ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟُﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻭْﻟَﺎﺩُﻛُﻢْ
ﻋَﻦ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۚ ﻭَﻣَﻦ ﻳَﻔْﻌَﻞْ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻓَﺄُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ
ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮُﻭﻥَ
Artinya :
“Hai orang-orang beriman,
janganlah hartamu dan anak-
anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang
berbuat demikian maka mereka
itulah orang-orang yang
merugi” (QS.al-Munafiqun [63]:9)
Wahai saudaraku, jika anak adam
minggalkan dunia yang fana ini dia
tidak dapat mengambil manfaat dari
keluarga dan hartnya yang
melimpah kecuali do’a dan istigfar
yang dipanjatkan keluarganya sert
a hartanya yang digunakan untuk
beramal sholeh.
Allah Swt, Berfirman :
ﻳَﻮْﻡَ ﻟَﺎ ﻳَﻨﻔَﻊُ ﻣَﺎﻝٌ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻨُﻮﻥ ; ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﺑِﻘَﻠْﺐٍ ﺳَﻠِﻴﻢٍ .
Artinya :
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak
laki-laki tidak berguna,
kecuali orang-orang yang
menghadap Allah dengan hati yang
bersih. “
(QS.asy Syu’aro[26]:88-89)
Wahai saudaraku, sebagian
keluarga adalah musuh
sebagaimana firman Allah Swt :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﻥَّ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻭْﻟَﺎﺩِﻛُﻢْ
ﻋَﺪُﻭًّﺍ ﻟَّﻜُﻢْ ﻓَﺎﺣْﺬَﺭُﻭﻫُﻢْ ۚ ﻭَﺇِﻥ ﺗَﻌْﻔُﻮﺍ ﻭَﺗَﺼْﻔَﺤُﻮﺍ
ﻭَﺗَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻏَﻔُﻮﺭٌ ﺭَّﺣِﻴﻢ .
“Hai orang-orang mukmin,
sesungguhnya di antara isteri-
isterimu dan anak-anakmu ada
yang menjadi musuh bagimu maka
berhati-hatilah kamu terhadap
mereka dan jika kamu memaafkan
dan tidak memarahi serta
mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS.at-Taghobun[64]:14)
Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu
Katsir berkata, Allah Swt. Berfirman
memberitakan tentang istri-istri
dan anak-anak , bahwa sebagian
dari mereka ada yang menjadi
musuh bagi suami dan ayah.
Maksudnya, dikarenakan istri dan
anaknya seseorang bisa melalaikan
amal sholeh. Karena itu Allah Swt.
Berfirman disini,” Maka berhati-
hatilah kalian terhadap mereka.”
Ibnu Said berkata, “ Yakni berhati-
hatilah, jangan sampai mereka
membahayakan agama kalian.”
Mujahid berkata, “….Sesungguhnya
diantara istri-istri kalian dan anak-
anak kalian ada yang menjadi
musuh kalian,maka berhati-hatilah
kalian terhadap mereka…” Yakni
menjadikan seseorang memutuskan
hubungan silahturrohim dan
bermaksiat kepada Robbnya.
Dengan mencintainya, ia akan
selalu menuruti kemauannya.”
Wahai saudaraku, bila engkau
memiliki harta yang melimpah
didunia ini, istana yang megah,
mobil yang mewah, sawah dan
lading yang indah, rumah yang
luas, ternak yang melimpah dan
seluruh kekayaan yang engkau
miliki, niscaya harta itu tidak akan
menjadi temanmu di alam kubur.
Harta yang ditinggalkan manusia,
akan menjadi milik para ahli
warisnya, bukan lagi miliknya.
Engkau hanyalah pengumpul harta
untuk ahli warismu. Ketika didunia
engkau bekerja siang dan malam
tak henti-hentinya, mencucurkan
keringat sebab kelelahan,
menghalangi dirimu dari bersantai
ria, semua itu pada hakikatnya
untuk para ahli warismu. Mereka
semua akan melupakanmu karena
mereka sibuk untuk mendapatkan
warismu. Sebagaimana diungkapkan
dalam sebuah syair :
“Sanak kerabatku berlalu di kanan
kiri kuburku Seolah mereka tak
pernah mengenaliku…! Para ahli
waris berbagi hartaku Tiada peduli,
andai mereka memungkiri utan-
utangku ! Mereka telah mengambil
bagiannya dan hidup dengannya.
Ya Allah , begitu cepatnya mereka
melupakanku… !
Sesungguhnya tidak ada
seorangpun diantara kita lebih
mencintai harta ahli waris kita dari
pada kita. Pada hakikatnya harta
kita adalah apa yang kita
infaqkanuntuk dijalan Allah Swt.
Inilah yang akan menjadi teman
setia kita, yang akan menyertai kita
dialam kubur nanti.
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Adakah diantara kalian yang lebih
mencintai harta milik ahli warisnya
dari pada hartanya sendiri? Para
sahabat menjawab , “Tidak ada
seorangpun kecuali lebih mencintai
hartanya sendiri dari pada harta
milik ahli warisnya!’ Beliau
bersabda, “Sesungguhnya, hartanya
adalah yang telah digunakannya,
sedangkan harta milik ahli warisnya
adalah yang belum
digunkannya.” (HR. al-Bukhori)
Rosululloh Saw. Bersabda :
“Sesorang hamba selalu
mengatakan, ‘Hartaku, hartaku!
Sesungguhnya , harta yang menjadi
miliknya hanyalah tiga, yakni apa
yang telah dimakannya, berarti
telah dihabiskannya; apa yang
dikenakannya, berarti telh
diusangkannya; dan apa yang telah
diberikannya berarti telah disimpan
untuknya diakhirat. Selain itu,maka
akan pergi dan meniggalkannya
kepada orang lain.” (HR. Muslim)
Wahai saudaraku, amal sholih
adalah sahabat yang akan masuk
dengan sahabatnya kedalam
kuburnya sehingga akan
menemaninya di alam kubur,
menemaninya ketika dibangkitkan ,
menemaninya dalam berbagai
kesempatan di hari kiamat, di atas
shiroth dan ketika penimbangan ,
yang berdasarkan itulah seorang
memasuki surga atau neraka.
Allah Swt. Berfirman :
ﻣَّﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻓَﻠِﻨَﻔْﺴِﻪِ ۖ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺳَﺎﺀَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻬَﺎ ۗ ﻭَﻣَﺎ
ﺭَﺑُّﻚَ ﺑِﻈَﻠَّﺎﻡٍ ﻟِّﻠْﻌَﺒِﻴﺪِ .
Artinya :
“Barangsiapa yang mengerjakan
amal yang saleh maka (pahalanya)
untuk dirinya sendiri dan
barangsiapa mengerjakan perbuatan
jahat, maka (dosanya) untuk dirinya
sendiri; dan sekali-kali tidaklah
Rabb-mu menganiaya hamba-
hamba-Nya. “ (QS.Fushsilat [41]:46)
Allah Swt. Berfirman :
ﻣَﻦ ﻛَﻔَﺮَ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﻛُﻔْﺮُﻩُ ۖ ﻭَﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻓَﻠِﺄَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ
ﻳَﻤْﻬَﺪُﻭﻥَ .
Artinya :
“Barangsiapa yang kafir maka dia
sendirilah yang menanggung
(akibat) kekafirannya itu; dan
barangsiapa yang beramal saleh
maka untuk diri mereka sendirilah
mereka menyiapkan (tempat yang
menyenangkan),”
(QS.ar-Rum [30]:44)
Rosululloh Saw. Bersabda :
“ Demi Dzat yang jiwaku ditangan-
Nya,sesungguhnya mayat itu
mendengar ketukan alas kaki
mereka ketika pulang. Jika ia
seorang mukmin, maka sholat akan
berada diatas kepalanya, zakat
disebelah kanannya, puasa
disebelah kirinya, perbuatan baik
ma’ruf dan ikhsan kepada manusia
berada diarah kakinya. Ketika
hendak didatangi dari arah
kepalanya, Sholat segera berkata.
“Tidak ada pintu masuk dari
arahku.” Kemudian beliau
menyebutkan seluruh amal yang
lain seperti itu juga. Adapun
tentang orang kafir, beliau
bersabda, “Ia didatangi dari semua
arah ini, maka tidak ada satupun
yang menjaganya disana. Maka, ia
didudukan dalam keadaan takut dan
gemetar.” (HR.Ibnu Hibban, Abdur
Rozaaq dan al-Hakim)
‘Atho’ bin Yasar Rohimalloh
Berkata, “ Jika seorang mayat
diletakan didalam lahatnya, maka
yang pertama kali datang
kepadanya adalah amalannya.
Amalannya itu memukul paha
kirinya, lantas berkata :” Aku adalah
amalmu! Mayat itu berkata “Dimana
istri,anak,kerabat, dan harta
kekayaan yang telah dikaruniakan
oleh Allah kepadaku?” Amalanya
berkata, “Kau tinggalkan istri ,
anak, keluargamu dan harta
kekayaan yang dikaruniakan oleh
Allah kepadamu, dibelakangmu.
Tidak ada yang masuk kedalam
kuburmu bersamamu, kecuali aku !”
Mayat itu berkata : “Duhai,
andaikata dulu aku
mengutamakanmu dari pada
istri,anak,keluarga, dan harta
kekayaan yang dikaruniakan oleh
Allah kepadaku, karena ternyata
tidak ada selainmu yang masuk
bersamaku!”
Hasan al-Bisri berkata, “Suatu
ketika seorang laki-laki mengiringi
jenasah saudaranya . setelah
jenazah itu dimasukan
kekubur,laki-laki itu berkata,
“Tidak kulihat ada dunia yang ikut
bersamamu, kecuali tiga lembar
kain! Demi Allah, aku telah
meniggalkan rumahku dalam
keadaan penuh harta! Demi Allah ,
jika Allah memberiku keselamatan
sampai aku pulang , sungguh aku
akan langsung mendermakannya !”
Maka, ia pun pulang dan demi Allah
ia langsung mendermakan
hartanya!! Orang-orang mengatakan
ia adalah Umar bin Abdul Aziz
Rohimallah.
Ia sering membaca syair berikut :
“Siapa yang ketika sinar matahari
atau debu menyentuh dahinya takut
kotor dan berdebu .Dan selalu
berlindung , agar wajahnya cerah
senantiasa Pasti, suatu hari mau
tak mau akan tinggal dikubur Dalam
lindungan kubur berdebu dan gelap
terdiam lama dibawah tanah dalam
kesedihan...
Wahai diri ! Berbekalah dengan
bekal perjalanan yang cukup
sebelum mati, karena tiada sia-sia
engkau diciptakanOrang mukmin
akan didatangi amal sholihnya
dikubur, dengan wajah sangat
tampan memberinya kabar gembira
kebahagiaan dari Allah , sedangkan
orang kafir sebaliknya.”
Renungan…
Saudaraku,sejak engkau dilahirkan
sebagai seorang musafir maka
ketahuilah bahwa perjalananmu
akan segera berakhir. Apa yang
hendak kau katakan manakala
engkau dalam kesusahan ? Apa
yang akan kau katakan ketika
sedang menunggu detik-detik
kematian ? Apa yang akan kau
katakan ketika sedang berbaring
menunggu ajal ? Apa yang engkau
katakan ketika engkau sudah
menjadi bangkai ? Apa yang engkau
katakan ketika telah ditimbun
tanah ?Apa yang engkau katakan
ketika engkau telah bertemu
dengan Dzat yang menjalankan
angin dan hujan ?
Kita berlindung kepada Allah Swt.
Agar tidak termasuk golongan :
“Bagaimanakah (keadaan mereka)
apabila Malaikat mencabut nyawa
mereka seraya memukul-mukul
muka mereka dan punggung
mereka?” (QS.Muhammad[47]:27)
Atau termasuk :
“(Yaitu) orang-orang yang
dimatikan oleh para Malaikat dalam
keadaan berbuat dzolim kepada diri
mereka sendiri, lalu mereka
menyerah diri (sambil berkata);
“Kami sekali-kali tidak ada
mengerjakan sesuatu
kejahatanpun .” (Malaikat
menjawab): “Ada,sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang
telah kalian kerjakan”. Maka
masukilah pintu-pintu neraka
Jahannam, kalian kekal didalamny.
Maka amat buruklah tempat orang-
orang yang menyombongkan diri
itu.” (QS.An-Nahl [16]:28-29)
Ketahuilah, bahwa dengan
datangnya malaikat maut
kepadamu, maka berakhirlah
usiamu, terputus amalanmu dan
lipatlah lembar catatan amalmu.
Ketahuilah pula bahwa setelah
malaikat maut ini datang kepadamu,
maka engkau sudah tidak bisa lagi
menambah amal kebaikan
sedikitpun. Engkau sudah tidak bisa
menunaikan shalat, sudah tidak
bisa membaca surat satu ayatpun
dari kitab Allah Swt dan tidak bisa
algi bertasbih , bertahmid,bertahlil.
Bertakbir dan tidak bisa beristigfar
walau hanya sekali. Engkau tidak
bisa lagi berpuasa seharipun atau
bersedekah dengan barang
sesederhana apapun, tidak bisa
menunaikan ibadah haji dan umroh,
dan tidak bisa berbuat baik
seringan apapun kepada kerabat
atau tetangga. Masa beramal sudah
berlalu, dan tersisa hanya hisab
dan pemberian balasan atas
perbuatan baik atau dosa.
“(Demikianlah keadaan orang-orang
kafir itu), hingga apabila datang
kematiaan kepada seseorang dari
mereka, dia berkata : “Ya Robbku
kembalikanlaha aku (ke dunia) ,
agar aku berbuat amal sholih
terhadap yang telah aku tinggalkan.
Sekali-kali tidak . sesungguhnya
itu adalah perkataan yang
diucapkan saja… “ (QS.al-Mu’minun
[33]:99-100)
Saudaraku, lalu mana persiapanmu
untuk menyambut kedatangan
malaikat maut? Mana pula
persiapanmu untuk menghadapi
berbagai peristiwa mengerikan
sesudah mati di alam kubur nanti,
dan juga ketika dimintaipertang
gungjawaban,ketika dihimpun
dipadang mahsyar, ketika
dibangkitkan,ketika dihisab,ketika
dihadapkan ke hadapan Allah Yang
Maha Perkasa lagi mah Tinggi?
Diriwayatkan dari Adi bin Hatim ru,
ia berkata bahwa Rosululloh
bersabda:
“Tiada seorangpun diantara kalian
kecuali akan diajak bicara langsung
oleh Allah pada hari kiamat tanpa
ada penerjemah antara dirinya
dengan-Nya. Ia kemudian
memandang sebelah kanan dan ia
tidak melihat sesuatu kecuali
perbuatan yang dahulu
dikerjakannya. Ia memandang
kesebelah kiri dan ia tidak melihat
kecuali perbuatan yang telah ia
lakukan. Ia kemudian memandang
kedepan , dan ia tidak melihat
kecuali neraka yang ada
dihadapannya. Maka dari itu,
takutlah kepada neraka walau
hanya dengan (bersedekah)
separuh biji kurma, dan walau
hanya dengan kalimat thoyyibah
(perkataan yang baik).” (HR, al-
Bukhori dan Muslim)
Saudaraku, hingga kapan engkau
akan bersantai-santai , sementara
malaikat maut segera menjemput ?
kalau saja kita ini adalah benda
mati, boleh jadi tidak menjadi soal.
Namun , kita ini jauh nilainya
diatas benda mati. Kematian selalu
memanggil kita setiap waktu,
namun kita tidak juga mau
mendengarnya. Nafas jiwa terus
berkurang, sedangkan dosa-dosa
selalu bertambah.
Ingatlah …! Jika tanaman sudah
mulai menguning, maka obatnya
tidak lain adalah dipanen.

No comments:

Post a Comment