Saya sering mendengar atau membaca, jaman sekarang itu harus "kerja cerdas" jangan hanya mengandalkan kerja keras saja.
Saya setuju, keduanya harus ada, kerja Cerdas DAN kerja Keras.
==> Pertanyaannya, bagaimana yang disebut "kerja cerdas" itu?
Jika Anda masih bertanya, bagaimana cara kerja cerdas, ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan.
Pertama: lupakan kerja cerdas, lanjutkan kerja keras Anda.
Kedua: belajar bagaimana cara kerja cerdas.
Ya, boleh memilih keduanya atau salah satu. Tidak masalah, kerja keras pun bisa memberikan hasil luar biasa. Misalnya, Anda seorang sales yang setiap hari hanya menghubungi 10 orang, maka coba tingkatkan menjadi 20 orang.
Hasilnya akan berbeda, tapi dengan kerja keras luar biasa.
Pertanyaanya, bisakah dinaikan menjadi 100 orang? Bisa jadi tidak, sebab akan terbatas oleh waktu.
Nah, sekarang saatnya kerja cerdas beperan. Bagaimana caranya bisa menghubungi 100 orang dalam sehari?
Coba, ... sudah tau jawabannya?
Kalau belum mengetahui jawabannya, berarti masih belum cerdas donk ... :)
Terlepas apakah Anda penjual atau bukan, kerja cerdas diperlukan. Sebagai seorang pebisnis atau seorang karyawan, kerja cerdas itu perlu.
OK, sekarang bagaimana agar kita bisa bekerja cerdas?
Yang namanya bekerja cerdas, artinya bekerja bukan hanya dengan otot saja, tetapi juga dengan otak.
==> Jangan berharap langsung bekerja cerdas
Mengapa?
Sederhana. Seperti mengendarai mobil, Anda tidak akan langsung mahir mengendarai mobil tanpa belajar dan berlatih terlebih dahulu.
Anda harus mau belajar dan berlatih agar bisa bekerja dengan cerdas.
Itu !!!
Ada dua kemampuan yang harus dimiliki, jika ingin Anda ingin bekerja cerdas,
Pertama: kemampuan kreativitas. Anda harus mempu menemukan ide-ide baru, yang lebih baik dibandingkan dengan apa yang Anda lakukan sekarang.
Dengan kreativitas, Anda akan menemukan ide-ide baru, yang lebih baik, dan lebih cepat.
Kedua: memahami konsep daya ungkit. Konsep daya ungkit itu adalah bagaimana memanfaatkan apa yang Anda miliki atau apa yang ada menjadi sesuatu yang luar biasa.
Jay Abraham, Robert Kiyosaki sangat menekankan pentingnya daya ungkit (leverage) karena akan membedakan siapa yang bekerja cerdas atau tidak.
Belajar kreativitas dan daya ungkit tidak mudah. Memang, jika ingin cerdas, itu tidak mudah. Tapi, bagi Anda yang memiliki jiwa pantang menyerah dan menyukai tantangan, akan tertantang untuk menguasai dua kemampuan ini.
Anda termasuk tertantang?
No comments:
Post a Comment