analyticstracking.php

Wednesday, 30 January 2019

Rezeki itu Bukan Soal Penghasilan Saja

REZEKI

Bismillah..

Rezeki itu bukan hanya berbentuk penghasilan. Dia hanya salah satu bentuk rezeki.

Bahkan jika tidak memahami filosofinya, mudah sekali rezeki berbentuk penghasilan itu menguap lenyap.

Ada orang yang sangat hebat dalam menghasilkan uang, banyak simpanannya, namun tetiba menderita sakit kanker yang pengobatannya harus milyaan rupiah, maka semua simpanan yang dikumpulkan bertahun-tahun, hanya dalam hitungan berbulan saja bisa lenyap. Bahkan dengan rumah mewahnya, mobil mewahnya.

Ada wanita yang pebisnis hebat, saking hebatnya hingga fokus kesibukannya tidak lagi ridho suaminya yang diutamakan, namun beralih ke bagaimana dia jagain bisnisnya agar terus membesar.
Si wanita bahkan “berkurang” respect dia pada suaminya oleh sebab kuantitas hasil dia jauh melampaui suaminya, hingga si suami yang tadinya ridho dan support penuh istrinya berbisnis, akhirnya merasa kecewa berkepanjangan dan hati kecilnya sebenarnya tidak lagi ridho (meski di mulutnya ridho).
Akhirnya si wanita didera kebingungan oleh sebab dia selalu menemui kesulitan dalam meng-handle bisnisnya, dan terjebak dalam wirl wind. Pusaran kesibukan yang seolah tak berujung.

Ada mereka yang berkarir atau berbisnis dengan khusyuk dan fokus, kerja keras, namun mereka lupa bahwa yang diperlukan anak-anaknya adalah “pengisian jiwa” berkualitas, dimana ruang jiwa utama yang tersedia, adalah bagian dari kewajiban orangtuanya mendidiknya, mengisinya. Hingga akhirnya mereka mencari isi jiwanya sendiri, tak lagi peduli pada orangtuanya yang tak pedulikan, bagaimana isi jiwa mereka. Akhirnya banyak mereka yang kemudian meledak bermasalah, dan menguras semua apa yang dimiliki orangtuanya, bukan hanya harta, namun waktu dan penyesalan tak berujung.

Ada mereka yang lupa, masih memiliki orangtua yang menangis  kesepian di sunyi malam dan memanjatkan do’a untuk kebaikan anaknya, yang tak ada waktu untuk membahagiakannya, meski hanya dalam menyapa melepas rindu atau memeluknya dengan hangat.

Ada mereka pria yang menjadi mesin uang yang hebat, hingga ia merasa berhak untuk bersikap kasar pada pasangan cintanya dan anak-anaknya, hingga patahlah asa si cintanya, dan retaklah gambar sang pahlawan gagah nan penyayang di mata anak-anaknya.

Ada mereka yang merasa berbuat baik, namun di sisi lain banyak mendzalimi sesama, hingga di belakangnya, berpuluh atau beratus doa kaum terdzalimi yang istijabah, naik cepat ke langit Arsy tanpa penghalang, menuntut pembalasan Sang Maha Adil.

Temans..

REZEKI adalah semua kebaikan yang disandingkan dengan kemampuan bersyukur kuat si hamba.

REZEKI mewujud dalam kenikmatan-kebahagiaan hidup, dalam bentuk semakin mudahnya si hamba bertaat pada RabbNya.

REZEKI adalah kemampuan ridho atas pemberiannya, berupa kebersamaan dengan pasangan yang saling membaikkan.

REZEKI adalah kebahagiaan syukur bersama anak-anak yang dibersamai dalam tumbuh menuju ridho Sang Khaliq.

REZEKI adalah terhindarnya beban musibah atau mudharat yang menghimpit dada menjadi beban tak berujung.

REZEKI  tertampak pada ringan dan mudahnya berbagi harta dan membantu sesama, agar senyum bahagia tidak hanya menjadi miliknya semata.

REZEKI adalah banyaknya teman dan sahabat yang selalu nyaman didekatnya, sebab keberadaannya sentiasa disuka dan dirindui. Kebersamaan yang jelas alur jalan lurus menuju ridhoNya. Memburu ampunanNya.

dan....

REZEKI adalah saat kita masih diberi waktu, untuk bertaubat atas semua salah dan dosa, untuk bersegera memperbaiki diri, agar semua yang memang semestinya menjadi rezeki kita, benar-benar hadir kembali membersamai perjalanan kita, dengan indah dan bahagia, di jalan ridhoNya.

Temans, sahabat, guru-guruku, maafkan semua salah dan dosa saya yaa.

Wal afwu,

Riza Zacharias
#SyaamilQuran
#MuhammadTeladanku
#aksesorisdakwah
#AbataMebelSofa

No comments:

Post a Comment