analyticstracking.php

Thursday, 29 May 2014

Renungan KISAH | Kisah Ajaib, “ALLAH Sebagai Saksi dan Penjamin”.

Imam Ahmad meriwayatkan dari
Abu Hurairah, dari Rasulullah saw.,
beliau bercerita, “Sesungguhnya
ada seorang Bani Israel yang
memohon kepada Bani Israel
lainnya untuk meminjaminya uang
seribu dinar. Orang yang
meminjamkan berkata,
‘Datangkanlah saksi-saksi. Aku
ingin mempersaksikan peminjaman
ini kepada mereka.’ Peminjam
berkata, ‘Cukuplah Allah sebagai
saksinya.’ Orang yang
meminjamkan berkata,
‘Datangkanlah seorang penjamin.’
Peminjam berkata, ‘Cukuplah Allah
sebagai penjamin.’ Orang yang
meminjamkan berkata, ‘Kamu
benar.’ Kemudian dia memberikan
uang itu hingga tempo tertentu.
Peminjam uang pergi ke laut untuk
memenuhi hajatnya. Kemudian dia
merasa sangat membutuhkan
perahu untuk mengantarkan uang
pinjamannya yang sudah jatuh
tempo pembayarannya. Namun, dia
tidak menemukannya. Kemudian dia
mengambil kayu dan melubanginya.
Lalu dia memasukkan ke dalamnya
uang seribu dinar berikut secarik
tulisan yang ditujukan kepada
pemilik uang. Kemudian
melapisinya agar tidak terkena air.
Lalu dia membawa kayu ke laut. Dia
berkata, ‘Ya Allah, sesungguhnya
Engkau mengetahui bahwa saya
telah meminjam uang seribu dinar
kepada si Fulan. Dia meminta
penjamin dariku, kemudian
kukatakan bahwa cukuplah Allah
sebagai penjamin, dan dia pun rela.
Dia memintaku mendatangkan
saksi, lalu kukatakan bahwa
cukuplah Allah sebagai saksi, dan
dia pun rela. Sesungguhnya aku
telah berusaha untuk mendapatkan
perahu yang akan kugunakan untuk
mengantarkan uangku kepadanya,
namun aku tidak mendapatkannya.
Kini, kutitipkan uang itu kepada-
Mu.’ Kemudian dia melemparkan
kayu itu hingga tenggelam. Dia pun
pergi. Walau demikian, dia tetap
berusaha mencari perahu yang
menuju ke negeri orang yang
meminjamkan.
Kini, orang yang meminjamkan
uang pergi untuk menanti.
Barangkali ada perahu datang
membawa piutangnya. Tiba-tiba dia
menemukan kayu yang berisi uang
itu. Dia membawanya pulang
sebagai kayu bakar untuk istrinya.
Tatkala dia membelahnya, dia
menemukan uang dan secarik
pesan. Di lain pihak, si peminjam
pun datang juga membawa seribu
dinar. Dia berkata, ‘Demi Allah,
sebelum aku datang sekarang, aku
senantiasa berusaha untuk
mendapatkan perahu guna
mengantarkan pinjaman kepadamu.’
Orang yang meminjamkan berkata,
‘Apakah kamu mengirimkan sesuatu
kepadaku?’ Peminjam berkata,
‘Bukankah telah kuceritakan
kepadamu bahwa aku tidak
menemukan perahu, sebelum saya
mendapatkannya sekarang ini?’
Orang yang meminjamkan berkata,
‘Sesungguhnya Allah telah
mengantarkan pinjamanmu yang
kau taruh dalam kayu. Maka
gunakanlah uangmu yang seribu
dinar itu dengan baik.”
Renungan hikmah, semoga
bermanfaat..

No comments:

Post a Comment