Pertama, berupaya mengajak
manusia kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari perbuatan munkar.
Ini harus dilakukan kapan dan di
manapun kita berada. Allah
berfirman, ”Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar.
Merekalah orang-orang yang
beruntung.” (QS 3: 104).
Kedua, menjauhkan kegiatan hidup
dari segala bentuk praktik riba dan
yang dilarang agama. Dengan iman
yang kokoh, umat Islam akan
menjauhkan riba dari kegiatan
ekonomi. Mereka menyadari bahwa
riba akan merugikan diri sendiri
dan menzalimi orang lain yang
bermuamalah dengan mereka. Allah
berfirman, ”Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat
keberuntungan.” (QS 3: 130).
Ketiga, berupaya untuk selalu dekat
kepada Allah. Ini diwujudkan
dengan ketaatan kepada Allah
secara maksimal dan berperilaku
yang diridhai-Nya. Mereka yang
mampu melakukannya akan
mencapai kedudukan tinggi di sisi
Allah dengan mendapat balasan
surga. Mereka termasuk golongan
yang menang. Demikian penjelasan
Ibn Katsir ketika menafsirkan firman
Allah, ”Hai orang-orang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan
carilah jalan yang mendekatkan diri
kepada-Nya dan berjihadlah pada
jalan-Nya, supaya kamu mendapat
keberuntungan.” (QS 5: 35).
Keempat, selalu bersyukur terhadap
nikmat yang diberikan Allah. Syukur
merupakan ungkapan terima kasih
kepada Allah yang telah memberi
nikmat tiada terhitung jumlahnya.
Syukur diungkapkan dalam hati
dengan meyakini apa pun yang
diperoleh karena karunia dan
pemberian Allah kepada. Juga
secara lisan dengan memuji Allah
sebagai pemberi nikmat. Wujud
syukur dibuktikan pula dengan
menggunakan nikmat sesuai
dengan tujuan penciptaan yang
ditetapkan Allah. Allah berfirman,
”Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah
supaya kamu mendapat
keberuntungan.” (QS 7: 69).
Kelima, senantiasa berzikir dan
mengingat Allah. Zikir dan
mengingat Allah bukan hanya
dilakukan sesudah shalat, tapi
dalam semua aktivitas dan waktu.
Berzikir dan mengingat Allah
dilakukan sebanyak mungkin sesuai
dengan kemampuan. Allah
berfirman, ”Hai orang-orang
beriman, apabila kamu memerangi
pasukan (musuh), maka berteguh
hatilah kamu dan sebutlah (nama)
Allah sebanyak-banyaknya agar
kamu beruntung.” (QS 8: 45).
sudahkah kita menjadi orang yang
beruntung?
Untuk direnungkan, semoga
bermanfaat..
Pengertian islam,artikel islam,dunia islam,suara islam,berita islam,sumber hukum islam,pendeta masuk islam
analyticstracking.php
Thursday, 1 May 2014
Renungan | Keberuntungan menurut Al Quran
Labels:
Belajar Islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment